Selasa, 18 November 2008

Kenali Gangguan pada Prostat Anda

Semua laki-laki berpotensi terkena pembesaran prostat. Sebab, pembesaran prostat merupakan proses penuaan alami bagi laki-laki diatas usia 50 tahun.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dr Lewis Liew Choon How, konsultan urologi dan bedah laparoscopi RS Gleneagles, Singapura dalam bincang sehat yang digelar Solo Youth Club (SYC) di Diamnond Convention Centre, Solo, Sabtu (25/10).

Kelenjar sebesar buah kenari yang membentuk sistem reproduksi laki-laki terletak di bawah kandung kemih. Ini bisa membesar sesuai dengan bertambahnya usia. "Prostat akan berkontraksi saat seseorang berejakulasi dan mengeluarkan sperma. Separuh dari orang yang berusia diatas 50 tahun menderita pembesaran prostat, dan pembesaran prostat ini akan terus meningkat sampai usia 70 tahun," kata Dr Liew.

Ahli transplantasi ginjal dari Singapura ini menuturkan, pembesaran prostat jinak ini sulit dicegah namun masih bisa disembuhkan dengan jalan pembedahan(operasi). "Gejalanya yang khas, penderita sering buang air kecil ke kamar mandi terutama pada malam hari. Bahkan tidak bisa menahan lagi hasrat kencing sampai menetes-netes atau sudah mengompol."

Penderita merasakan nyeri dan kesulitan saat kencing bahkan sampai harus mengejan karena aliran kencing terhambat. Pembesaran kelenjar prostat ini dipengaruhi oleh kelenjar testoteron. Lebih lanjut Dr Liew menjelaskan untuk mendiagnosis adanya pembesaran prostat jinak bisa dinilai dari gejala, tes darah dan USG prostat melalui anus. "Pembesaran prostat perlu diobati bila keluhan mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup serta terjadi infeksi saluran kemih secara berulang."

Jika pembesaran prostat tidak parah, maka bisa diobati dengan obat-obatan namun jika sudah parah harus dilakukan pembedahan. "Pembedahan yang selama ini dilakukan yaitu dengan TURP (Transurethral Resection of Prostate), yaitu menggunakan pisau elektrik untuk memotong dan mengangkat kelebihan jaringan prostat. namun, langkah ini risiko terjadinya efek samping dan komplikasi cukup besar. Selain itu penyembuhannya butuh waktu empat sampai enam pekan,' lanjut Dr Liew. ema

Sumber : Solopos, Minggu Wage, 2 Nopember 2008.

Tidak ada komentar: